Sunday, March 25, 2007

Freedom is Your Right

Ini adalah cerita tentang seorang tahanan di dalam sebuah camp kerja paksa.

Waktu itu ada suatu perang, suatu kelompok tahanan ditahan oleh para serdadu dan mereka semua setiap hari disiksa. Tapi ada satu orang tahanan yang tahan terhadap siksaan, dia bukannya mengeluh, setelah disiksa dia bukannya menangis, dia tidak menjerit tapi yang dia lakukan adalah pada saat disiksa dia hanya diam, menggertakan gigi menahan siksaan tersebut dan kemudian setelah siksaan itu berakhir, waktu dia kembali ke selnya, dia akan bersenandung dan besok pagi pada waktu semua tahanan berkumpul di tengah lapangan, dia akan berjalan ke tengah lapangan dan dia akan menyanyi, dia akan mengambil gitarnya, dia akan memainkan lagu-lagu yang indah, lagu-lagu yang ceria, dia katakan “Hidup ini indah.” Dia terus memberikan pengharapan pada orang-orang yang ada di sekitarnya.

Para penjaga marah melihat kelakuan orang tersebut, mereka merasa orang tersebut melecehkan, tahanan yang kurang ajar, makanya mereka memutuskan untuk mengambil alat musik tersebut, sebuah gitar kecil. Besoknya apa yang terjadi? Tahanan tersebut kembali ke tengah lapangan, kali ini tanpa gitar, tapi kali ini dia cukup hanya bernyanyi saja. Suaranya tidak merdu tetapi dinyanyikan dengan jiwa, terasa begitu menyentuh. Dia terus menyanyi, menyanyi, menyanyi. Dan saat itu para penjaga menjadi sangat marah sekali, mereka bergegas mendatangi orang tersebut dan dia langsung dihantam, dipukul, ditendang, disakiti. Besoknya, masih dengan wajah yang bengkak-bengkak dengan tubuh yang kebiruan, dia kembali ke tengah lapangan dan dia kembali menyanyikan lagu yang sama. Penjaga menjadi sangat marah sekali, akhirnya mereka mengambil orang tersebut, menyeretnya dengan memegang rambutnya, lalu mereka mengeluarkan sebuah pisau dan memotong lidahnya. Mereka berkata, “Saat ini lidahmu aku potong, dengan demikian kamu tidak bisa menyanyi lagi.”

Anda tahu apa yang dilakukan orang tersebut keesokan harinya? Keesokan harinya dia berjalan ke tengah lapangan, dengan rasa sakit yang luar biasa dan darah bercucuran dimana-mana, dia sudah tidak bisa menyanyi, tapi apa yang dia lakukan? Yang dia lakukan adalah dia menepuk-nepukkan tangannya. Dan Anda tahu? Para penjaga begitu marahnya, para penjaga begitu tersinggung, mereka langsung serentak berlari ke arah tahanan tersebut, dan mereka mengeluarkan sebilah pedang dan mereka menebas kedua tangan itu, putus. Akhirnya teman-temannya menolong tahanan yang sudah kehilangan kedua tangannya. Pada saat terseret, orang tersebut masih tersenyum. Dalam kesakitan dia masih tetap tersenyum. Dia diobati oleh teman-temannya. Anda tahu apa yang terjadi keesokan harinya?

Keesokan harinya, para penjaga terpaku melihat pemandangan di tengah lapangan, mereka memandang ke tengah lapangan dengan mulut terbuka, dengan penuh kekaguman, mereka melihat tahanan tersebut tanpa lidah, tanpa tangan, dia menari dengan badannya, dan dari tariannya, dari gerakannya, orang seakan-akan mendengarkan nyanyian yang sangat merdu. Sebuah nyanyian tentang kebebasan.

Anda mengerti apa maksud dari cerita ini? Dan ini adalah kisah nyata Saudara. Kisah nyata tentang seorang yang tidak membiarkan kebebasannya, kemerdekaannya, dan kebahagiaannya dirampas oleh orang lain. Karena dia sangat mengerti bahwa yang namanya kebahagiaan, bahwa yang namanya kebebasan, bahwa yang namanya kemerdekaan, kemerdekaan akan rasa tersiksa, kemerdekaan akan rasa terjajah, itu adalah hak dari setiap orang. Anda mempunyai hak untuk menjadi orang yang luar biasa. Anda memiliki hak untuk menjadi orang yang bisa dibanggakan.

Get Your Freedom & Make Your Dreams Come True!

No comments: