Wednesday, May 30, 2007

Gema

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan.

Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!"
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?"
Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?"
Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa.

Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?" Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Si Ayah berkata keras, "Saya kagum padamu! "Suara di kejauhan menjawab, "Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetapbelum mengerti.

Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah GEMA, tapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN."

"Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

Peace & love.....

Renungan bagi yang sibuk berkarir

Seperti biasa Rudi, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur ?" sapa Rudi sambil mencium anaknya.

Biasanya Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?"

"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Imron singkat.

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?"

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya. "Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Rudi. Tetapi Imron tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- enggak ?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".

"Tapi Papa..."

Kesabaran Rudi pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Imron. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Rudi.

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".

"Iya, iya, tapi buat apa ?" tanya Rudi lembut.

"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp 15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp 5.000,- makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Imron polos.


Rudi pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.


with Love & Peace

Monday, May 14, 2007

Pahami Tujuan Hidup

"People with goals succeed because they know where they're going."

Earl Nightingale

Orang-orang yang mempunyai suatu target berhasil mencapai sukses, sebab
mereka mengetahui kemana arah langkah mereka.

Bayangkan jika kita melihat seekor kucing yang mengejar seekor tikus. Kemana pun tikus berlari maka kucing itu pun akan memperhatikan dengan pandangan yang sangat tajam dan sewaktu-waktu dengan sigap menyergap sang tikus. Tingkah kucing yang berlari kian kemari mengejar tikus tentu suatu pemandangan yang wajar.

Namun persepsi kita akan berbeda jika salah satu di antara kedua binatang tersebut tidak kelihatan. Misalnya saja hanya kucingnya yang nampak, sedangkan tikusnya tidak. Maka tingkah kucing itu tentu membuat kita tertawa. Sebab kita tidak mengetahui sasaran yang sedang dibidik oleh kucing tersebut.

Kiasan di atas dapat diartikan bahwasanya manusia mempunyai keunikan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, di antara manusia juga mempunyai perbedaan tujuan hidup. Si A misalnya boleh merasa aneh dengan tingkah laku Si B, sebab Si A tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai oleh Si B.

Henry Ford mempunyai bakat dan tujuan hidup yang berbeda dengan Walt Disney, Andrew Carnegie, dan lain sebagainya. Henry Ford mempunyai tujuan memproduksi dan mendistribusikan mobil berkualitas secara masal. Sedangkan Walt Disney mempunyai tujuan hidup membahagiakan orang lain melalui hiburan. Lalu Andrew Carnegie ingin memproduksi dan medistribusikan baja ke seluruh dunia, dan masih banyak contoh lainnya. Faktanya, orang-orang yang sukses di dunia itu pasti mempunyai tujuan hidup.

Masing-masing di antara kita tentu juga mempunyai tujuan hidup. Tetapi saya heran mengapa tujuan hidup sebagian besar manusia di dunia ini tidak mampu berperan penting dalam mencapai kesuksesan. Setelah sekian lama saya mengamati, rupanya penyebab utama tujuan hidup itu tidak dapat berfungsi sebagai langkah penting untuk mencapai kesuksesan adalah ketidakmampuan kita sendiri dalam memahami dan mendefisikan tujuan
hidup tersebut.

Sebagian besar di antara kita memang mempunyai tujuan hidup, tetapi terkadang jumlah tujuan hidup itu bisa sampai ratusan. Sifat tujuan hidup itu pun masih rancu atau tidak terperinci secara pasti. Agar hal itu tidak terjadi, maka sebaiknya buatlah konsep mengenai tujuan hidup untuk jangka waktu tertentu, misalnya untuk 1 minggu ke depan, 1 bulan atau satu tahun ke depan.

Pengambilan keputusan merupakan tahap selanjutnya yang sangat penting. Untuk itu berpikirlah lebih dalam, jernih dan terkontrol sebelum benar-benar memutuskan apa tujuan hidup Anda. Sebuah pepatah bijak mengatakan,

"Your decisions determine your direction, and your direction determines your destiny."

Keputusanmu menentukan arah tujuan, dan tujuanmu menentukan keberuntunganmu.

Karena itu Anda akan memerlukan lebih banyak informasi agar dapat memutuskan sebuah tujuan hidup yang paling tepat. Sebagai contoh adalah keputusan Nelson Mandela. Berdasarkan pengalaman dan latar belakang kehidupannya, ia memilih tujuan hidup membebaskan rakyat Afrika Selatan dari tekanan politik rasialisme. Sejak tahun 1942, ia sering terlibat aksi-aksi dan organisasi politik. Kehidupan Nelson berubah sebagai konsekuensi atas keputusannya terjun ke dunia politik.

Sepanjang tahun 1950-an, Mandela selalu menjadi korban tekanan kekuasaan. Nelson dipenjarakan bertahun-tahun, berpindah-pindah dari penjara pulau Robben, Pollsmoor di Cape Town, dan penjara Victor Verster. Ia baru dibebaskan pada tanggal 11 Februari 1990.

Nelson berhasil menerima hadiah Perdamaian Nobel pada tahun 1993 dan terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan 10 Mei 1994 hingga Juni 1999. Semua berawal dari keputusannya memperjuangkan hak asasi manusia dan persamaan ras di Afrika Selatan sebagai tujuan hidup. Karena itu membuat keputusan mengenai apa tujuan hidup Anda merupakan langkah yang sangat penting.

Setelah membuat keputusan mengenai tujuan hidup, maka langkah berikutnya adalah menuliskan tujuan hidup tersebut. Menuliskan tujuan hidup dimaksudkan untuk memudahkan Anda memahaminya. Jika tujuan hidup itu ditulis, itu artinya Anda sudah menciptakan instruksi yang jelas mengenai apa yang harus Anda lakukan dan bagaimana mengembangkan rencana berikutnya.

Langkah-langkah tersebut sangat efektif digunakan untuk dapat memahami tujuan hidup. Pemahaman terhadap tujuan hidup sangat penting sebab proses pencapaian tujuan hidup berkembang dari pemikiran hingga menjadi sketsa, dari sketsa ke tindakan, dan dari tindakan ke pencapaian yang sesungguhnya.

Goethe mengatakan, "Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana Anda akan pergi." Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan,memahami dan memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk meraih sukses juga akan lebih besar.


Sumber: Pahami Tujuan Hidup
oleh Andrew Ho

Sunday, May 13, 2007

Saatnya Melangkah dan Berbagi Mimpi!

Lumayan sering sudah film Gladiator diputar di beberapa televisi
swasta di Indonesia. Sekian kali saya nonton film yang dibintangi
oleh Russel Crowe ini, serasa tidak ada bosannya. Sama seperti saat
saya menonton salah satu film Crowe lain yaitu Beautiful Mind,
sekian kali saya nonton sekian kali juga saya mendapat sesuatu baru
yang berbeda.

Terakhir dari film Gladiator yang mengesankan saya adalah salah satu
scene di awal-awal film. Scene ini biasanya lewat begitu saja dalam
ingatan saya karena selama ini saya anggap tidak terlalu istimewa.
Namun beberapa waktu kemarin, apa yang disampaikan Maximus ketika
sedang mempersiapkan pasukannya untuk berangkat ke medan pertempuran
masih terngiang-ngiang di telinga saya. Bahkan sampai sekarang.

"Apa yang kalian lakukan dalam kehidupan, akan bergaung dalam
keabadian."

Begitulah Maximus memberikan motivasi kepada pasukannya untuk tetap
tegar dan semangat menghadapi pertempuran berikutnya. Sederhana saja
ucapan itu, namun bagi saya bermakna sangat dalam. Maximus ingin
agar tidak ada seorangpun dari pasukannya yang meragukan tujuan dari
pertempuran itu. Maximus ingin agar segenap pasukannya tetap percaya
dengan keyakinan mereka. Terus firm dengan tanpa keraguan sedikitpun
atas apa yang sedang mereka perjuangkan. Hati saya ikut bergetar
mendengar ucapan itu...

Sampai dengan saat ini saya masih percaya penuh bahwa kunci
kesuksesan adalah keyakinan yang sangat kuat terhadap sebuah tujuan
yang dibarengi oleh konsistensi atas ikhtiar yang kita usahakan
untuk meraih goal. Alam semestapun akan melengkung dengan sendirinya
mengikuti keyakinan kita itu. Bahkan Allah sendiri menjanjikan
perubahan takdir apabila kita terus menerus berdoa dan berusaha ke
arah perubahan tersebut.

Bagaimana dengan tujuan yang baru sebatas mewujud dalam mimpi di
malam-malam kita yang sepi? Apakah kita berani meletakkan mimpi itu
dalam pahatan keyakinan yang mengkristal dalam setiap doa kita
kepada Allah?

Bermimpi adalah sebuah proses yang wajar bagi manusia. Mimpi sangat
dibutuhkan apabila kita ingin terus berproses dalam tumbuh kembang
yang berkelanjutan. Bahkan setiap proses kreatif dan inovasi selalu
diawali dengan bermimpi. Sehingga dapat dikatakan bahwa melalui
proses bermimpilah kita mulai benar-benar hidup sebagai seorang
manusia. Kemudian apa yang bisa kita lakukan saat kita baru bisa
mimpi dan belum memiliki kesempatan ataupun kemampuan untuk
mewujudkannya?

Sebelum berbicara lebih jauh tetang mimpi, ucapan Maximus di scene
awal film Gladiator tersebut merupakan sebuah ajakan bagi seluruh
pasukannya untuk segera bertindak mewujudkan mimpi mereka. "Ini
saatnya bagi kita untuk melangkah," begitu kira-kira yang ingin
disampaikan oleh Maximus, "Dan jangan kuatir karena apa yang kalian
lakukan dalam kehidupan ini akan bergaung dalam keabadian."

Begitu juga bagi kita, apapun yang kita miliki meskipun baru sebuah
mimpi, kita harus berani untuk segera melangkah. Paling tidak, mimpi-
mimpi itu harus segera kita bagi dengan rekan-rekan yang satu visi
dan mampu kita percaya. Dengan kata lain, kita harus segera
membangun mimpi bersama dengan lingkungan kita.

Apabila kita secara konsisten rajin membagi mimpi itu dengan orang-
orang terdekat kita, yakinlah bahwa suatu saat mimpi itu akan
terwujud. Bahkan melalui jalan yang sama sekali tidak terduga dan
sepertinya tidak mungkin. Karena apabila Allah sudah berkehendak dan
ridlo dengan mimpi kita, maka tidak akan ada yang mampu menahan
mimpi itu untuk membumi dan menjadi kenyataan.

Jadi, jangan takut untuk bermimpi. Namun jangan hanya berhenti pada
tahapan bermimpi saja. Segeralah mengambil tindakan untuk mewujudkan
mimpi itu. Paling tidak melangkahlah dengan tindakan yang sangat
sederhana, yaitu berbagi mimpi!

Inilah saatnya untuk melangkah, karena apa yang kita lakukan dalam
kehidupan akan bergaung dalam keabadian..

"Keep on struggling, then you will find the amazing of believing."


Banyuwangi, 29 April 2007
Aziz Fajar Ariwibowo
see my blog : http://aziz-fajar.blogs.friendster.com/azizfajar/

Tampil Beda

Selera, sering menjadi ciri khas sejak lahir, yang sudah sekali diubah. Dalam dunia kerja, sering harus menyesuaikan "selera" atas atau rekan kerja, yang terkadang tidak "masuk akal". Namun, bila kita sedikit lebih smart akan mudah dan berani tampil lebih beda, atau bahkan bisa sesuai degnan selera atasan.

Penampilan, memang mutlak diperlukan dalam dunia kerja. Namun, untuk tampil "bersinar" di kantor, tentu saja butuh kualitas tertentu. Syarat utamanya adalah, berani tampil beda. Bukan berarti Anda harus mengenakan busana yang "jreng" atau lain dari yang lain, melainkan membuat orang lain (terutama bos), menyadari bahwa "selera" Anda setingkat lebih tinggi ketimbang karyawan lainnya.

Untuk menunjukkan bahwa Anda bukan orang 'biasa”, Anda perlu melatih diri dengan kriteria seperti di bawah ini:

1. Berani mendobrak status quo
Kalau Anda tidak puas dengan keadaan sekarang, pertanyakan otoritas dan rutinitas yang Anda jalani, dan tunjukkan bahwa asumsi-asumsi yang kini berlaku itu tidak benar.

2. Selalu ingin tahu dan berani mengambil risiko
Upayakan untuk selalu mengeksplorasi lingkungan dan menginvestigasi seluruh kemungkinan. Sifat ini lebih baik bila ditambah dengan keberanian mengambil risiko, keluar dari zona nyaman, dan tidak takut gagal.

3. Termotivasi
Mulailah merespon kebutuhan batin terdalam, berinisiatif dan proaktif terhadap proyek-proyek baru, dan tumbuhkan terus motivasi dalam diri.

4. Toleransi terhadap ambiguitas
Dunia tak sekadar terdiri dari hitam putih belaka. Kalau Anda bisa nyaman dengan keteraturan dan ketenangan, Anda mesti juga bisa menyesuaikan diri dengan chaos, konflik, dan sebagainya. Pandanglah paradoks sebagai hiburan, tak usah berkecil hati menghadapi segala sesuatu yang 'bermuka dua”.

5. Belajar selagi ada kesempatan
Belajar memang tak mengenal waktu. Di setiap tahapan kehidupan, Anda memiliki kesempatan untuk mempelajari apa pun. Ongkosnya memang macam-macam, ada yang mahal, murah, bahkan gratis sama sekali. Ini tergantung dari seberapa jeli Anda belajar dan memilih apa yang dipelajari.

6. Seimbangkan intuisi dan analisis
Sudah diketahui bahwa intuisi memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan seseorang dan bahwa intuisi ini terlatih karena kebiasaan. Namun begitu, belajarlah menyeimbangkan intuisi dengan analisis keadaan, supaya Anda bisa mencapai keputusan yang tepat.

Beberapa dari kriteria di atas boleh jadi amat mudah bagi Anda, tapi sangat sukar bagi orang lain. Ini normal, bahkan bila Anda terlahir dengan 'bakat-bakat' seperti itu, Anda masih tetap bisa mengembangkannya. Tak ada kata terlambat untuk memulainya bila Anda merasa belum memilikinya.

Friday, May 11, 2007

5 (Lima) "S"

”…Nanti sajalah kalau saya sudah punya banyak uang. Saya ingin punya usaha sendiri, tapi, jangan sekarang. Perjalanan saya masih jauh untuk meraih cita-cita saya. Perlengkapan usaha saya belum komplit…”

Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara meraih sukses. Salah satu cara adalah memulai usaha sendiri. Jika memang ”jalan” ini yang Anda pilih (memulai usaha sendiri), artikel ini memang untuk Anda.

KEKUATAN 5 S

Sebelum kita mengambil langkah pertama memulai usaha sendiri, ada lima hal yang bisa kita gunakan sebagai kekuatan untuk mendorong kita mewujudkan mimpi kita: memiliki usaha sendiri yang sukses.

Sekarang
Meraih cita-cita, apa pun itu bentuknya memang tidaklah semudah membalik telapak tangan. Semua upaya untuk mewujudkan cita-cita, termasuk juga memulai usaha sendiri, mengandung berbagai risiko: kegagalan, kesulitan dana, berbagai masalah dan hambatan lainnya. Tetapi, upaya ini juga tidak sesulit memindahkan gunung.

Untuk sukses dalam menekuni sebuah usaha, memang memerlukan waktu dan kesiapan. Tapi, jika semua itu tidak kita mulai sekarang, lalu kapan lagi? Jika kita tidak memulai sekarang, mungkin sekali kita tidak akan pernah punya keberanian untuk memulai. Jadi jangan sampai kita menyesal kemudian.

Banyak hal yang bisa kita lakukan sekarang: mempersiapkan diri, mempelajari ataupun memantapkan keterampilan yang diperlukan, memupuk pengalaman berharga, melakukan riset kecil untuk menentukan kebutuhan pasar ataupun perubahan kebutuhan yang bisa kita akomodasi melalui usaha yang akan kita bentuk, mencari informasi mengenai segala persyaratan dan aturan hukum yang terkait dengan usaha yang akan kita mulai (dokumen yang perlu dilengkapi, aturan main yang perlu dipatuhi), dan mencari dukungan dana, sumber daya manusia, dan nasihat yang diperlukan.

”You don’t have to be great to get started, but you have to get started to be great,” (Anda tidak perlu menjadi besar dulu untuk memulai, tapi Anda harus memulai dulu untuk menjadi ”besar”, begitulah yang dikatakan Les Brown. Kata-kata bijak Les Brown ini mungkin bisa membantu kita untuk memulai mengambil langkah pertama menuju cita-cita kita.

Sedikit
"Saya belum punya cukup uang."
"Saya belum punya banyak pengalaman."
"Saya belum punya ruang usaha.”

Selain waktu, kelengkapan sarana dan prasarana sering menjadi alasan bagi kita untuk menunda memulai usaha sendiri. Sebenarnya, dalam memulai usaha, kita tidak perlu menunggu sampai semua yang kita perlukan ada. Mulai dengan memanfaatkan yang ada, untuk kemudian bisa kita lengkapi sedikit demi sedikit sejalan dengan berkembangnya usaha kita.

Sebagai ilustrasi, kita bisa meneladani apa yang dilakukan oleh Daisy Braxton. Wanita pengusaha jasa kebersihan gedung ini, tidak menunggu sampai ia memiliki banyak pegawai, dan banyak peralatan untuk memulai usahanya. Ia memasarkan jasanya ke berbagai pemilik gedung. Begitu pesanan diterima dari satu pemilik gedung kecil, ia langsung merekrut dua karyawan untuk membantunya, dan membeli perlengkapan yang diperlukan dari uang muka yang didapatkan. Dari satu gedung dan dua karyawan, dalam kurang dari lima tahun, Daisy berhasil mengembangkan usahanya menjadi besar dengan omzet yang 500% lebih tinggi dari saat ia pertama kali memulai.

Sendiri
Memulai sebuah usaha memang sering kali memerlukan dukungan orang lain: keluarga, teman, karyawan, bank, pelanggan. Tapi, sebelum kita mendapatkan dukungan orang lain, kita perlu mulai dari diri sendiri. Kita perlu meyakinkan diri sendiri bahwa kita bisa sukses. Jika kita sendiri sudah memiliki keyakinan ini, akan lebih mudah bagi kita untuk meyakinkan orang lain untuk mendukung kita.

Walt Disney, sebelum memulai usahanya di bidang pembuatan film-film kartun yang menghibur banyak orang, memiliki keyakinan yang kuat akan ide bisnis yang dimilikinya. Dengan keyakinan yang kuat ini, ia berhasil meyakinkan saudara laki-lakinya untuk bersama-sama merintis usaha pembuatan film kartun. Karena mereka belum memiliki tempat usaha, Disney dan saudaranya kemudian mengunjungi paman mereka yang memiliki sebuah ruangan yang belum dimanfaatkan. Mereka pun berhasil meyakinkan paman mereka untuk meminjamkan ruangan tersebut untuk diubah menjadi sebuah studio mini.

Senang
Modal utama dari sebuah usaha adalah ”rasa senang”. Kita perlu menyenangi bisnis yang kita terjuni. Tanpa rasa cinta pada apa yang akan kita kerjakan, akan mudah bagi kita untuk menyerah ketika harus menghadapi berbagai masalah dan kendala yang menghadang. Seperti ibaratnya orang yang sedang jatuh cinta, ke gunung pun kita ikut, ke lembah kita turut, menyeberangi lautan bukan masalah, ke bulan (jika perlu) kita jalani juga. Ini menunjukkan bahwa jika kita sudah jatuh cinta pada sebuah usaha, maka masalah, halangan dan hambatan tidak akan mematahkan semangat kita untuk terus berjuang meraih sukses.

Misalnya saja Steve Case, pemilik American On Line (AOL), sebuah perusahaan jasa komunikasi di industri Internet yang membuka akses bagi orang-orang untuk memasuki dunia maya. Dari sejak kecil, Steve senang sekali berkomunikasi dengan banyak orang, terutama melalui surat.

Tapi, sarana pos memakan waktu lama, dan biaya yang makin tinggi jika jarak semakin jauh. Untuk mengatasi masalah biaya dan jarak, Steve akhirnya membangun usaha yang memungkinkan masyarakat untuk mengirim surat dengan lebih cepat dan lebih murah melalui sarana surat elektronik (email).

Dalam membangun usahanya ini, banyak kendala dan tantangan yang dihadapi, antara lain: Ketika AOL sedang mengalami kesulitan, Bill Gates pernah membujuk Case untuk menjual usahanya ini kepada sang Kaisar Microsoft, tapi Steve Case menolak dan tetap mempertahankan usahanya. Semua hambatan tersebut tidak mematahkan semangat Steve Case, yang telah jatuh cinta pada dunia komunikasi elektronik, untuk tetap menekuni dan mengembangkan usahanya. Ternyata keputusan ini berhasil membawa Steve Case dan AOL perusahaannya ke jenjang sukses.

Start Now!

Tuesday, May 8, 2007

Sifat Kepiting

Pang Xie De Xing Ge

Saat menjelang malam hari di tepi pantai, terlihat para nelayan melakukan kegiatan, yakni menangkap kepiting yang biasanya keluar dari sarang mereka di malam hari. Kepiting-kepiting yang ditangkap oleh nelayan, sebagian kecil akan menjadi lauk santapan sekeluarga, sebagian besar akan di bawa ke pengumpul atau langsung ke pasar untuk di jual.

Para nelayan itu memasukkan semua kepiting hasil tangkapan mereka ke dalam baskom terbuka. Menariknya, baskom tersebut tidak perlu diberi penutup untuk mencegah kepiting meloloskan diri dari situ. Ada yang menarik dari tingkah laku kepiting-kepiting yang tertangkap itu. Mereka sekuat tenaga selalu berusaha keluar dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat, tetapi jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan berusaha keras menarik kembali ke dasar baskom. Begitulah seterusnya, sehingga akhirnya tidak ada seekor kepiting pun yang berhasil kabur dari baskom. Sebab itulah para nelayan tidak membutuhkan penutup untuk mencegah kepiting keluar dari baskom. Dan kemudian mati hidupnya si kepiting pun ditentukan keesokan harinya oleh si nelayan.

Sungguh menarik kisah dari sifat kepiting tadi, mengingatkan kita pada kehidupan manusia. Kadang tanpa disadari, manusia bertingkah laku seperti kepiting di dalam baskom. Saat ada seorang teman berhasil mendaki ke atas atau berhasil mencapai sebuah prestasi, yang seharusnya kita ikut berbahagia dengan keberhasilan itu, tetapi tanpa sadar, kita justru merasa iri, dengki, marah, tidak senang, atau malahan berusaha menarik atau menjatuhkan kembali ke bawah. Apalagi dalam bisnis atau bidang lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, tidak mau kalah akan semakin nyata dan bila tidak segera kita sadari, kita telah menjadi monster, mahluk yang menakutkan yang akhirnya akan membunuh hati nurani kita sendiri.

Gelagat manusia yang mempunyai sifat seperti halnya sifat kepiting yaitu :
1. Selalu sibuk merintangi orang lain yang akan menuju sukses sehingga lupa berusaha untuk memajukan diri sendiri.
2. selalu mencari dan menyalahkan pihak di luar dirinya

Pembaca yang berbahagia.

Tidak perlu cemas dengan keberhasilan orang lain, tidak perlu ada menyimpan iri hati apalagi tindakan yang bermaksud menghalangi teman atau orang lain agar mereka tidak maju. Buang pikiran negatif seperti itu!
Karena sesungguhnya, di dalam persaingan bisnis atau persaingan di bidang apa pun, tidak peduli berakhir dengan kemenangan atau kekalahan, masing-masing dari kita mempunyai hak untuk sukses!


Cheng Gong Shi Wo Men De Quan Li

Success is our right! Jika kita bisa menyadari bahwa Success is our right, sukses adalah hak kita semua!, maka secara konsekuen kita bisa menghargai setiap keberhasilan orang lain, bahkan selalu siap membantu orang lain untuk mencapai kesuksesannya. Untuk itu, dari pada mempunyai niat menghalangi atau menjatuhkan orang lain, jauh lebih penting adalah kita siap berjuang dan sejauh mana kita sendiri mengembangkan kemampuan dan potensi kita seutuhnya. Sehingga hasil yang akan kita capaipun akan maksimal dan membanggakan!


Salam Sukses Luar Biasa!

Andrie Wongso
www.andriewongso.com

Prasangka

Alkisah seorang wanita tua memenangkan sekeranjang koin di sebuah mesin judi di Atlantic City. Tentu ia sangat excited dengan kemenangan luar biasa malam itu, dan merencanakan untuk merayakannya bersama suami dengan makan malam bersama.

Sementara suaminya memesan tempat ke sebuah restoran, wanita tua ini kembali ke kamar untuk menyimpan sekeranjang koin kemenangannya itu. Tentu dengan perasaan was-was, karena takut dirampok.

Ia naik kemar melalui lift yang tersedia, dan ketika ia masuk, di dalamnya ternyata masuk juga dua pria negro berkacama hitam, bertubuh kekar dan kelihatan sangat sangar. "Aduh, jangan-jangan mereka ini perampok yang mengincar para penjudi yang habis menang," pikirnya.

Tetapi wanita tua itu, meski dengan ketakutan, masuk ke dalam lift juga. "Ah, pasti bukan," hiburnya dalam hati. Tetapi toh ketakutannya makin bertambah, apalagi ketika dilihatnya --dari sudut matanya, mereka tidak tersenyum sama sekali! Wanita tua itu lalu mendekap erat keranjang koinnya dan berbalik menghadap pintu untuk menutupi rasa takutnya. Jantungnya berdegup keras ketika ternyata lift tidak bergerak!

"Waduh, mati aku! Mereka pasti akan merampokku!" pikirnya. Wanita tua itu mulai panik! Keringat dingin bercucuran! "Tuhan, saya telah terperangkap oleh dua perampok ini!" di dalam hati ia berdoa.

Tiba-tiba salah satu dari dua orang negro yang seram itu berkata keras memecahkan kesunyian, "Hit the floor!" Secara refleks wanita tua itu pun tiarap memukul lantai lift, sehingga keranjang koinnnya tertumpah dan koin berhamburan di dalam lantai lift! Ia diam sambil tetap menunduk panik dan berdoa, "Tuhan, tolong saya!"

Kemudian ia merasakan uluran tangan dari salah satu negro itu, "Mam, saya meminta teman saya untuk menekan tombol lantai berapa kita akan menuju, bukan meminta Anda memukul lantai lift!" kata pria itu sambil menahan tawa luar biasa.

"Ya ampuuun." wanita tua itu merasa malu sekali dan meminta maaf kepada dua orang negro itu yang disangkanya akan merampoknya.

Dua orang negro itu, sambil tetap menahan tawa membantu mengumpulkan koin-koin serta mengantar wanita tua itu ke depan pintu kamar. Tawa mereka meledak bersama-sama ketika si wanita tua itu kembali minta maaf dan kemudian masuk ke dalam kamar.

Esok paginya, di depan kamar wanita tua itu diletakkan rangkaian bunga dengan ucapan, "Terimakasih untuk tawa terbaik yang kita lakukan bersama tadi malam." - dan di bawahnya tertera nama bintang film dan pebola basket negro terkenal di Amerika Serikat.

Jangan memulai sesuatu dengan prasangka dan pikiran negatif, karena hal itu akan membawa Anda kepada tindakan-tindakan yang salah, yang kesalahan itu akan makin membesar seperti bola salju.

Saatnya Anda menyortir "prasangka-prasangka" yang telah membuat hidup Anda kehilangan arah.

"Jangan memelihara "piaraan" yang bernama prasangka, karena prasangka akan membuat arah tindakan Anda keluar dari rel."

Sunday, May 6, 2007

Zona Kenyamanan

Dulu saya memiliki zona kenyamanan. Suatu tempat dimana saya tahu bahwa saya tidak akan gagal, yang dikelilingi oleh 4 dinding kesibukan pekerjaan saya yang sebenarnya lebih meyerupai penjara.

Saya sangat ingin melakukan berbagai hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, tapi saya tetap tinggal di zona kenyamanan saya dan menginjak tanah yang sama terus-menerus.

Saya berkata bahwa itu bukan masalah, jika saya tidak melakukan cukup banyak hal. Saya berkata bahwa saya tidak peduli pada hal-hal seperti intan permata, kemewahan, dan sebagainya. Saya beralasan bahwa saya terlalu sibuk dengan masalah-masalah yang ada dalam zona kenyamanan saya. Tapi jauh di dalam hati saya, saya menginginkan sesuatu yang istimewa, yang merupakan milik saya sendiri. Saya tidak dapat membiarkan hidup saya berlalu begitu saja, sambil hanya melihat orang-orang lain yang menang.

Saya menghela nafas dan melangkah keluar, dan membiarkan perubahan mulai terjadi. Saya melangkah, dan dengan kekuatan baru yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Saya memberikan ciuman selamat tinggal kepada zona kenyamanan saya dan menutup serta mengunci pintunya.

Jika Anda berada dalam zona kenyamanan, takut untuk keluar dari sana, ingatlah bahwa semua pemenang juga pernah diliputi oleh keragu-raguan. Satu atau dua langkah dan kata-kata pujian, dapat membuat impian Anda jadi nyata.

Sambut masa depan Anda dengan senyuman, di depan sana keberhasilan menanti Anda.

Bebaskan Pikiranmu!!!

Apakah Anda sering mendengar orang-orang yang mengatakan

“saya tidak sanggup”
“saya tidak bisa”
“saya orang miskin, tidak mungkin bisa keluar negeri”
“saya hanya tamatan SD, bisa bertahan hidup saja sudah cukup”
“mau beli mobil, mimpi kali ya?”
“mimpi jangan tinggi-tinggi, kalau jatuh sakit”
“hidup mengalir saja, nggak usah aneh-aneh”
dan lain-lain.

Bila kita perhatikan, ada banyak sekali orang di sekitar kita, yang dulunya mereka bukan siapa-siapa, tetapi dalam beberapa tahun kedepan mereka menjadi orang yang sangat luar biasa, orang yang sukses. Seperti Andrie Wongso misalnya, orang yang tidak tamat SD tapi bisa menjadi motivator yang sukses. Atau Tukul Arwana, yang sekarang lagi ngetop sebagai pembawa acara Empat Mata di Trans 7.

Pernahkah Anda berpikir, mengapa mereka bisa sedangkan banyak orang lain yang tidak bisa? Sebenarnya, apa yang membedakan mereka yang sukses dan mereka yang tidak sukses?

Saya pernah membaca buku Berpikir dan Berjiwa Besar karangan David J.S, ada satu kalimat dalam buku itu yang mengatakan, “Jika Anda percaya Anda bisa, maka Anda pasti bisa”. Apa maksudnya?

Sebenarnya kemampuan manusia itu tidak terbatas. Yang membatasi kemampuan manusia adalah pikiran manusia itu sendiri. Jika pikiran Anda mengatakan Anda tidak sanggup, maka Anda tidak akan sanggup. Tapi jika pikiran Anda mengatakan Anda bisa, maka Anda pasti bisa.

Segala sesuatu berawal dari pikiran. Manusia selalu berpikir dulu baru bertindak. Jika belum apa-apa pikiran Anda mengatakan tidak sanggup, itu berarti Anda membatasi kemampuan Anda. Ingat, apapun latar belakang Anda, siapapun Anda saat ini, tidak akan mempengaruhi masa depan Anda.

Jadi jangan takut untuk berpikir besar. Karena jika Anda berpikir besar, maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang besar. Jangan batasi pikiran Anda, yakinlah bahwa kemampuan Anda tidak terbatas.

Bebaskan pikiran Anda!


Fendi Heri Yanto
Build Assets! Or work ‘til you drop

Tuesday, May 1, 2007

Impian & Sikap

Bila diamati, orang-orang yang menjalankan bisnis pribadi kerap membicarakan beberapa hal penting. Yang paling sering: Apa impian pribadi maupun impian orang-orang yang mereka sayangi? Ya, apa sebenarnya impian yang ingin mereka capai? Mereka juga bertanya, apakah yang saya kehendaki dalam hidup? Di manakah saya berada 10 tahun mendatang? Jenis penghasilan seperti apa yang saya ingini?

Di sini, harus saya nyatakan, impian bukanlah hal sepele. Anda harus memiliki atau mengetahui impian yang benar-benar penting bagi Anda. Ini penting, karena bukankah bisnis itu sesuatu yang menuntut?

Jadi, tanyakan pada diri sendiri, apakah sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan. Tanya juga, apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah pengembalian investasi sudah seperti yang diharapkan? Bila muncul perasaan tidak senang, Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik.

Setelah impian, bisnis Anda haruslah disertai hasrat pribadi untuk memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi mesti menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Bila tidak, percayalah, semua ide yang Anda keluarkan tidak berarti sama sekali, dan jangan berharap bisa mengubah bisnis yang ada menjadi bisnis yang sukses.
Sekarang, katakanlah Anda tahu impian dan sangat berhasrat. Lantas, dari mana harus memulainya?

Jangan pusing. Pengalaman dan pengetahuan dasar memang penting, tapi Anda tidak perlu kuatir, Anda tinggal mencontoh pengalaman orang-orang yang sudah sukses di Tianshi maka Anda juga akan sukses.

Terlepas dari apakah itu pengalaman atau pengetahuan dasar, yang pasti, pada kebanyakan orang, melimpahnya ide untuk memulai bisnis baru kerap bersumber pada sikap yang sama: menjadi kaya dengan cepat. Benarkah hal ini?
Saya cenderung menyatakan bahwa memulai bisnis dengan sikap seperti itu bukan hal yang benar. Memang uang itu penting. Dan uang akan datang kemudian seperti yang kita ingini setelah melalui usaha yang keras. Namun, bertanyalah pada nurani kita, sebetulnya, penghargaan intrinsik seperti apakah yang akan Anda terima untuk semua usaha Anda?

Menurut saya, langkah pertama ketika memulai bisnis ini adalah: lakukanlah semua dengan sebaik-sebaiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan cara ini, yakinlah Anda akan dihargai terus-menerus meskipun barangkali Anda tidak menghasilkan uang banyak pada awalnya. Saya pikir hal ini merupakan inner vision. Dan, bukankah Anda sendiri tidak bisa selalu dimotivasi untuk menghasilkan profit?

Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan bersikap melakukan semua dengan sebaik-baiknya. Sikap ini akan menjadikan Anda memiliki komitmen sukses. Sikap ini juga membuat Anda terus melangkah dari keadaan sekarang untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari sehingga Anda pun bakal menjadi seseorang yang kaya ide, bervisi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik ketimbang orang yang mungkin Anda lihat merupakan sosok terbaik pada saat ini. Pendek kata, sikap ini menjadikan Anda orang yang tidak puas dengan pekerjaan yang average (rata-rata), melainkan orang yang puas dengan melakukan sesuatu yang besar (superior).

Inilah sikap yang penting ketika memulai bisnis pribadi. Dan, kalau Anda merasa memilikinya, Anda pantas memulai bisnis pribadi. Jadi, tunggu apa lagi?