Saturday, April 28, 2007

Hanya Ada 3 Hari Dalam Hidup

1. Hari kemaren (PAST)
Anda tidak bisa mengubah apapun yang telah terjadi.
Anda tidak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan maupun kegagalan
Anda pun tak dapat mengulangi kegembiraan yang Anda dapat kemarin

Biarkan hari kemarin lewat…
Lepaskan saja!

2. Hari esok (FUTURE)
Hingga matahari esok terbit, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tidak bisa melakukan apa-apa hingga esok hari.
Anda tidak mungkin sedih atau ceria esok hari.

Hari esok belum tiba…
Biarkan saja!

3. Hari ini (PRESENT)
Pintu masa lalu telah tertutup.
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan hari esok.
Hiduplah untuk hari ini karena masa lalu dan masa depan adalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya karena yang ada hanyalah hari ini. Hari ini adalah abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat meski mereka berlaku buruk pada Anda.

Ingatlah bahwa Anda menunjukkan perhargaan kepada orang lain bukan karena siapa mereka, tapi karena siapa diri Anda.

Jangan membuat masa lalu mengekang atau masa depan membuat Anda bingung, lakukan yang terbaik hari ini.

Lakukan sekarang juga!

Friday, April 27, 2007

Kisah Sang Penari

Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Ia sering menjadi juara di berbagai perlombaan. Ia berpikir bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi penari kelas dunia dan ia pun membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, dan Jepang, dengan ditonton oleh ribuan orang yang bertepuk tangan untuknya.

Suatu hari, kotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari. Gadis muda ini ingin sekali menunjukkan kebolehannya, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya. Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung. Ia bertanya, "Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah Anda punya waktu untuk menilai saya menari?" "Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit," jawab sang pakar. Belum lagi 10 menit, sang pakar berdiri dan meninggalkan si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar. Di rumah, ia langsung menangis tersedu-sedu. Ia menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang selama ini dibanggakannya tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar. Ia pun mengambil sepatu tarinya, melemparkannya ke dalam gudang, dan bersumpah tidak akan pernah lagi menari.

Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda telah menjadi ibu dengan tiga orang anak. Suaminya telah meninggal. Untuk menghidupi keluarganya, ia bekerja menjadi pelayan toko. Suatu hari, sebuah pagelaran tari diadakan di kota itu. Nampak sang pakar yang sudah nampak tua, dengan rambutnya putihnya, berada di antara para penari muda.

Si ibu muda dengan tiga anaknya datang ke pagelaran itu. Seusai acara, ibu ini mencari sang pakar. Sang pakar masih mengenali ibu muda ini. Mereka bercerita secara akrab dan akhrinya si ibu bertanya, "Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya tentang penampilan saya di hadapan Anda bertahun-tahun silam. Sebegitu jelekkah tarian saya, sehingga Anda pergi begitu saja?" Sang pakar menjawab, "Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah melihat tarian seindah itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-tiba berhenti dari dunia tari."

Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. "Ini tidak adil," seru si ibu muda. "Sikap Anda telah mencuri semua impian saya. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa Anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit. Anda seharusnya memuji saya dan bukan mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia, bukan hanya menjadi pelayan toko!"

Si pakar menjawab dengan tenang, "Saya rasa saya telah berbuat benar. Anda tidak harus minum anggur satu barel untuk membuktikannya enak. Saya pun tidak harus menonton 10 menit untuk membuktikan tarian Anda bagus. Malam itu saya sangat lelah. Maka sejenak saya mengambil kartu nama saya dan berharap Anda menghubungi saya lagi esoknya. Tapi Anda sudah pergi ketika saya kembali. Satu hal yang perlu Anda camkan, seharusnya Anda berfokus pada impian Anda, bukan pada ucapan atau tindakan saya.

"Kamu mengharapkan pujian? Waktu itu kamu sedang bertumbuh. Pujian seperti pedang bermata dua, bisa memotivasi, tetapi juga bisa melemahkan. Saya melihat, sebagian besar pujian yang diberikan saat seseorang bertumbuh hanya membuatnya cepat puas dan pertumbuhannya pun terhenti. Saya justru lebih suka mengacuhkanmu agar melecutmu untuk bertumbuh lebih cepat. Lagi pula, pujian sepantasnya datang dari keinginan saya sendiri. Meminta pujian dari orang lain adalah hal yang tidak pantas ."

"Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya waktu itu Anda tidak menghiraukan apa yang terjadi dan tetap menari, mungkin hari ini Anda menjadi penari kelas dunia. Anda mungkin sakit hati tetapi sakit hati Anda akan hilang begitu Anda berlatih kembali. Tetapi sakit hati karena penyesalan pada hari ini tidak akan bisa hilang sampai selamanya."

10 Kesalahpahaman tentang Sukses

1. Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang pendidikan, dll
Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan. Masalahnya adalah bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.

2. Orang yang sukses tidak melakukan kesalahan.
Padahal, orang sukses pun pernah melakukan kesalahan, sebagaimana Anda pernah melakukannya. Namun mereka belajar untuk tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.

3. Agar sukses, orang harus bekerja lebih dari 60 jam seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya Anda bekerja, melainkan bagaimana Anda melakukannya.

4. Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuai dengan aturan.
Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Seringkali kita memang harus megikuti aturan, tetapi di saat lain, Andalah yang harus leibh flexible dan membuat aturan.

5. Jika Anda meminta bantuan, Anda tidak sukses.
Justru sukses akan datang saat Anda mengakui dan menghargai bantuan orang lain.

6. Supaya sukses, Anda memerlukan banyak keberuntungan.
Padahal, Anda memerlukan hanya sedikit keberuntungan tapi memerlukan banyak kerja keras, pengetahuan, dan praktek.

7. Sukses bila Anda mendapatkan banyak uang.
Padahal, uang hanyalah salah satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diperoleh dari sukses. Uang pun bukan jaminan keberhasilan Anda.

8. Sukses adalah bila semua orang mengakuinya.
Padahal, Anda mungkin dapat meraih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang Anda lakukan. Tapi meskipun Anda sendiri yang mengakuinya, Anda tetap sukses.

9. Sukses adalah tujuan.
Padahal, sukses lebih dari sekedar Anda dapat meraih tujuan Anda. Jika Anda menginginkan sukses, maka Anda harus mengajukan pertanyaan, “Sukses atas hal apa yang ingin saya capai?”

10. Saya sukses bila kesulitan saya berakhir.
Padahal, Anda mungkin sukses, tapi Anda bukan Tuhan. Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun, sebagaimana yang telah Anda alami di masa lalu. Nikmati saja apa yang telah Anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.

Batu Rubi yang Retak

Po Lie De Hong Bao Shi

Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut.
“Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula.”

Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan.

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap.

“Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya.”
“Baiklah, niat baikmu aku kabulkan,” kata baginda sambil memberikan batu tersebut.
Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, “Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak ini menjadi lebih indah.”

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, “Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah.”

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia.

Netter yang luar biasa.... Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA DI DUNIA INI
Shi Shang Mei You Shi Quan Shi Mei De Ren

Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai![aw]


Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso
www.andriewongso.com

Saturday, April 21, 2007

Walt Disney

Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya Flora Call, adalah seorang wanita Jerman. Sedangkan ayahnya Elias Disney, adalah seorang keturunan Irlandia. Kehidupan keluarga Disney berpindah dari satu kota ke kota lain karena Elias Disney, yang sebenarnya terpesona oleh dunia bisnis, tidak mempunyai kesesuaian diri dengan dunia itu dan seringkali mengalami kegagalan finansial.

Pada tahun 1906, keluarga Disney pindah ke daerah Marceline, Missouri, di tanah pertanian yang baru dibelinya. Walt Disney kecil menyukai kehidupan di daerah barunya tersebut. Selain itu, kehidupan di desa tersebut juga menghidupkan rasa sayangnya kepada binatang-binatang yang hidup di sekitarnya, seperti bebek, tikus, dan anjing. Kelak, ternyata hewan-2 itulah yang membuat namanya menjulang. Dari sini, Walt Disney menarik pelajaran berharga yang dia terapkan sepanjang hidupnya, yaitu bahwa

KEBAHAGIAAN AKAN TIMBUL DALAM DIRI KITA APABILA KITA MELAKUKAN SESUATU YANG BENAR-BENAR KITA SUKAI.

Kehidupan Walt Disney yang bahagia itu teryata hanya bisa dinikmati sesaat saja. Kegagalan panen yang berturut-turut membuat Elias Disney, ayahnya harus menjual ladang pertaniannya dan membeli sebuah perusahaan koran setempat yang kecil. Untuk menghemat biaya pegawai, Elias Disney mempekerjakan Walt Disney dan kakaknya Ray tanpa biaya.

Setiap pagi pukul 3.30 dinihari Walt dan Ray sudah harus bangun untuk menunggu kedatangan truk pengangkut. Sesudah itu mereka harus menjalankan tugas harian mengantarkan koran kepada para pelanggan di kota. Kadang-kadang orang menjumpai Walt berjalan dengan kelelahan dan gemetar kedinginan dengan bawaan hampir seberat dua kali berat tubuhnya.

Adakalanya cuaca begitu dingin, sehingga Walt harus berjongkok di sudut jalan sekedar untuk menghangatkan diri. Seringkali Walt berpikir, apakah untuk hidup di dunia ini orang harus bekerja mati-matian sebagai budak dengan upah yang hanya bisa sekedar untuk survive ? Tidak adakah jalan lain untuk hidup ?

Bila Walt mengantarkan koran untuk para pelanggannya yang kebanyakan adalah orang kaya di kota, maka Walt juga mulai berpikir mengapa mereka bisa hidup mewah, sementara dirinya hidup serba kekurangan. Hal ini akhirnya melahirkan pelajaran kedua di dalam hidupnya, yaitu bahwa

KEHIDUPAN ITU ADALAH SUATU PILIHAN. APAKAH KITA MAU HIDUP KAYA ATAU MISKIN, TERGANTUNG ATAS KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA SEPENUHNYA SAAT INI.

Atas dasar pemikiran itulah maka setelah beranjak dewasa Walt bersikeras memutuskan untuk masuk ke dinas tentara. Karena menurutnya pekerjaan tentara bisa lebih memberi kekayaan dibanding sebagai pengantar koran yang bekerja tidak dibayar. Di sela-sela dinas ketentaraannya, Walt menggunakan waktu luangnya untuk menggambar. Rupanya, bakat Walt dalam menggambar memang luar biasa, sehingga dalam waktu yang singkat banyak teman-temannya di ketentaraan yang minta dibuatkan gambar dirinya.

Setelah perang dunia I usai, Walt keluar dari dinas tentara. Saat itu, sangatlah sulit mencari pekerjaan. Ini merupakan masa-masa paling suram dalam kehidupan Walt Disney. Untuk kembali ke orang tuanya dia malu, karena waktu itu dia sering menyombongkan pada orang tuanya bahwa pekerjaan tentara itu adalah “pekerjaan orang kaya”. Walt tidak mempunyai uang barang sedikitpun, dan terpaksa menumpang di belakang sebuah bengkel kecil, dengan sebuah bangku usang, satu- satunya perabotan yang dimilikinya untuk makan dan tidur. Lebih parah lagi, seminggu sekali dia harus pergi mengendap-endap ke stasiun kota di malam hari hanya sekedar untuk `mencuri' mandi.

Walt menyadari, bahwa hal ini tidak mungkin dibiarkan terus-menerus. Dia kembali ingat impiannya di masa lalu, bahwa dia ingin menjadi kaya, bukan gelandangan seperti sekarang. Tapi, apa yang bisa dilakukan dengan keadaannya yang sekarang, tanpa modal, tanpa kenalan, tanpa pekerjaan. Dalam keadaan paling parah dalam hidupnya, Walt akhirnya bisa merumuskan prinsip hidupnya yang ketiga, yaitu

TIDAK PEDULI SEBERAPA PARAH KEADAAN KITA SAAT INI, NAMUN KEADAAN PASTI AKAN BERUBAH LEBIH BAIK APABILA KITA MASIH MEMILIKI SATU HAL : HARAPAN

Harapan itu pula yang terus memacu pikiran Walt. Akhirnya Walt menyadari, bahwa satu-satunya yang masih dimilikinya adalah bakat menggambarnya. Tapi, bagaimana caranya agar bakat tersebut bisa menghasilkan uang untuk dirinya ?

Setelah sekian lama mencari-cari, Walt memutuskan bahwa Hollywood adalah tempat yang cocok dengan dirinya, dengan bakat yang dimilikinya. Untuk kesana, terpaksa Walt menahan malu dan meminjam uang dari kakaknya Ray. Setibanya disana, ternyata Walt hanyalah satu dari sekian ribu orang yang berharap bisa menjadi bintang di Hollywood.

Mulailah Walt masuk satu per satu ke studio yang ada disana, dan mencoba menawarkan diri untuk bekerja apa saja, asal ada hubungannya dengan dunia perfilman. Bukan hal yang mudah ternyata, karena tidak ada satupun studio yang mau menerimanya, bahkan untuk pekerjaan yang paling rendah sekalipun.

Walt menyadari, bahwa para studio itu menolaknya karena dirinya tidak menunjukkan satu keahlian khusus, yang membuat mereka tertarik kepadanya. Belajar dari situ, Walt membeli beberapa kertas kosong dan mulai menggambar. Kemudian Walt kembali lagi ke studio-studio itu lagi, kini dengan menonjolkan `bakat' yang dimilikinya.

Ternyata ada satu studio yang tertarik dengan bakat Walt yang luar biasa. Mereka bahkan langsung memesan satu cerita "Alice in The Wonderland" dalam bentuk film kartun bergerak, dengan harga awal US$ 1.500. Jumlah itu justru membuat Walt kaget, karena pada awalnya Walt hanya berharap mendapatkan upah US$ 50 sebulan, hanya sekedar untuk bertahan hidup.

Rangkaian film "Alice in The Wonderland" sukses luar biasa di bioskop Amerika, dan bertahan sampai tiga tahun berturut-turut. Dengan hasil dari film ini, Walt mulai bisa memperbaiki hidupnya, membeli rumah, membuat studio sendiri dan menikah dengan Lilian Bounds.

Suatu hari, Walt teringat masa kecilnya yang bahagia di pedesaan. Hal ini menginspirasi dirinya untuk menggambar tiga sahabat binatangnya waktu itu, yaitu bebek, tikus, dan anjing. Dari sinilah kemudian lahir Donald Duck, Mickey Mouse dan Pluto. Ketiga binatang inilah yang membawa Walt Disney menuju ke kejayaannya sebagai seorang bintang di Hollywood.

Selain itu, Walt juga rajin menciptakan film- film animasi lain yang terus mencetak uang bagi dirinya, seperti Snow White, Cinderella, Peter Pan dan Bambi. Dari sinilah Walt kemudian mendedikasikan diri seutuhnya untuk kebahagiaan anak-anak sedunia.

Pada tahun 1950, Walt mempunyai impian untuk membangun taman impian bagi anak-anak. Impian Walt ini dianggap gila oleh rekan-rekannya sesama pengusaha, namun Walt tetap dengan pendiriannya. Taman bermain ini akhirnya bisa diwujudkan pada tahun 1955 di Anaheim, California.

Pada waktu pembukaan, Walt mengatakan dalam pidatonya

"KESUKSESAN DIMULAI KETIKA KITA MULAI MENCIPTAKAN IMPIAN JAUH KE DEPAN. DAN SAAT KITA BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ITU, MAKA SELANJUTNYA IMPIAN ITU YANG AKAN MENJADI MAGNET DAN MENARIK KITA KESANA......".

Walt Disney meninggal pada tahun 1966. Namun visi dan impiannya untuk kebahagiaan anak-anak akan terus dikenang oleh dunia sepanjang masa.

Kisah 1000 Hari Sabtu

Shared by Fr. Rick of Kingston , NY

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng ke pada seseorang di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjaanmu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi ke butuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukkan tarian putrimu pun kau tak sempat". Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ke toko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" .

"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng- kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak ke luar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, ku keluarkan dari kotaknya. Aku berpikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan".

"Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum.

"Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, " Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL AND MAY YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.

Monday, April 16, 2007

OPPORTUNITY NOWHERE

Bila Anda melihat judul di atas, apa yang dapat Anda simpulkan?

Mungkin Anda sering mendengar ada yang bilang, “kerja ini enak, si Anu kerja ini, untung besar” atau ada lagi orang lain yang bilang “kerja itu enak, si Anu kerja itu, kaya mendadak”. Tapi di lain pihak, ada yang bilang, “kerja itu” atau “kerja ini”, kurang menguntungkan, repot, resikonya besar, dan lain sebagainya. Apakah Anda pernah mendengar kata-kata seperti itu?

Tidak ada yang salah dengan itu semua. Itu tergantung dari bagaimana cara kita melihat sesuatu. Mungkin bagi banyak orang, suatu barang adalah “sampah”. Tapi bisa saja bagi orang lain, itu adalah “emas”. Kembali lagi, semua itu tergantung sudut pandang masing-masing orang.

Ada beberapa orang dekat saya yang sedang mencari sebuah bisnis demi masa depan mereka. Ada banyak sekali saran yang mereka terima dari saudara maupun teman-teman mereka. Ada yang bilang, “kerja ini enak”, ada lagi yang bilang, “kerja itu enak”, ada yang menyuruh mereka menjalankan bisnis ini dan bisnis itu, dan lain sebagainya.

Tentu saja semua saran itu baik, tidak ada yang jelek. Tapi saya yakin, mereka bingung memilih. Karena selain mendapat saran dari banyak orang, mereka sendiri juga memiliki berbagai pandangan lain. Menanggapi itu semua, saya hanya bilang, “Itu semua adalah proses yang harus mereka lalui. Sebuah proses mencari. Bila sudah sampai waktunya, dan mereka bisa melihat sesuatu yang merupakan sebuah peluang bagi mereka, itu berarti mereka sudah menemukan apa yang mereka cari.”

Kembali ke judul di atas, apa yang bisa Anda simpulkan?
“Opportunity No Where” atau “Opportunity Now Here”

Bila saat ini Anda juga sedang mencari, jelilah melihat, Anda akan menemukan banyak sekali peluang di sekitar Anda. Karena sebetulnya peluang itu ada dimana-mana.Anda tinggal memilih, mana yang sesuai dengan hati Anda.

Listen to your heart!

Fendi Heri Yanto
Build Assets!!! Or work ‘til you drop.

Nelayan Jepang

Orang Jepang sejak lama menyukai ikan segar. Tetapi tidak banyak ikan yang tersedia di perairan yang dekat dengan Jepang dalam beberapa dekade ini. Jadi untuk memberi makan populasi Jepang, kapal-kapal penangkap ikan bertambah lebih besar dari sebelumnya.

Semakin jauh para nelayan pergi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil tangkapan itu ke daratan. Jika perjalanan pulang mencapai beberapa hari, ikan tersebut tidak segar lagi. Orang Jepang tidak menyukai rasanya.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perikanan memasang freezer di kapal mereka. Mereka akan menangkap ikan dan langsung membekukannya di laut. Freezer memungkinkan kapal-kapal nelayan untuk pergi semakin jauh dan lama. Namun, orang Jepang dapat merasakan perbedaan rasa antara ikan segar dan beku, dan mereka tidak menyukai ikan beku. Ikan beku harganya menjadi lebih murah. Sehingga perusahaan perikanan memasang tangki-tangki penyimpan ikan di kapal mereka. Para nelayan akan menangkap ikan dan langsung menjejalkannya ke dalam tangki hingga berdempet-dempetan. Setelah selama beberapa saat saling bertabrakan, ikan-ikan tersebut berhenti bergerak.

Mereka kelelahan dan lemas, tetapi tetap hidup. Namun, orang Jepang masih tetap dapat merasakan perbedaannya. Karena ikan tadi tidak bergerak selama berhari-hari, mereka kehilangan rasa ikan segarnya. Orang Jepang menghendaki rasa ikan segar yang lincah, bukan ikan yang lemas.

Bagaimanakah perusahaan perikanan Jepang mengatasi masalah ini?
Bagaimana mereka membawa ikan dengan rasa segar ke Jepang?

Jika anda menjadi konsultan bagi industri perikanan, apakah yang Anda
rekomendasikan?

RENUNGKAN...

Begitu Anda mencapai tujuan-tujuan Anda, seperti mendapatkan jodoh, memulai perusahaan yang sukses, membayar hutang-hutang Anda, atau apapun, Anda dapat kehilangan gairah Anda. Anda tidak perlu bekerja demikian keras sehingga Anda bersantai. Anda mengalami masalah yang sama dengan para pemenang lotere yang menghabiskan uang mereka, pewaris kekayaan yang tidak pernah tumbuh dewasa, dan para ibu rumah tangga jemu yang kecanduan obat-obatan resep.

Seperti masalah ikan di Jepang tadi, solusi terbaiknya sederhana. Hal ini diamati oleh L. Ron Hubbard di awal 1950-an. "Orang berkembang, anehnya, hanya dalam kondisi lingkungan yang menantang" -L. Ron Hubbard.

Keuntungan dari sebuah “tantangan”:
Semakin cerdas, tabah dan kompeten diri Anda, semakin Anda menikmati masalah yang rumit. Jika takarannya pas, dan anda terus menaklukan tantangan tersebut, Anda akan bahagia. Anda akan memikirkan tantangan-tantangan tersebut dan merasa bersemangat. Anda tertarik untuk mencoba solusi-solusi baru. Anda senang. Anda hidup!

Bagaimana Ikan Jepang Tetap Segar?
Untuk menjaga agar rasa ikan tersebut tetap segar, perusahaan perikanan Jepang tetap menyimpan ikan di dalam tangki. Tetapi kini mereka memasukkan seekor ikan hiu kecil ke dalam masing-masing tangki. Memang ikan hiu memakan sedikit ikan, tetapi kebanyakan ikan sampai dalam kondisi yang sangat hidup. Ikan-ikan tersebut tertantang.

Renungan :
Jangan menghindari tantangan, melompatlah ke dalamnya dan taklukanlah. Nikmatilah permainannya. Jika tantangan Anda terlalu besar atau terlalu banyak, jangan menyerah. Kegagalan jangan membuat Anda lelah, sebaliknya, atur kembali strategi. Temukanlah lebih banyak keteguhan, pengetahuan, dan bantuan.

Jika Anda telah mencapai tujuan Anda, rencanakanlah tujuan yang lebih besar lagi.
Begitu kebutuhan pribadi atau keluarga Anda terpenuhi, berpindahlah ke tujuan untuk kelompok Anda, masyarakat, bahkan umat manusia. Jangan ciptakan kesuksesan dan tidur di dalamnya. Anda memiliki sumber daya, keahlian, dan kemampuan untuk membuat perubahan.

Jadi, masukkanlah seekor ikan hiu di tangki Anda dan lihat seberapa jauh yang dapat Anda lakukan dan capai!

Tuesday, April 10, 2007

Dream Book

Manusia selalu berpikir dulu baru bertindak. Bila Anda mengingikan sesuatu, Anda harus memikirkannya terlebih dahulu. Dengan demikian otak Anda secara otomatis akan mencari cara untuk mewujudkannya. Untuk meningkatkan fokus Anda terhadap impian Anda, ciptakanlah buku gambar dari impian-impian Anda. Ini adalah proses yang menyenangkan dan seluruh keluarga bisa bergabung.

Belilah sebuah album foto yang besar dan mulailah mengumpulkan gambar. Umpamanya, kalau salah satu impian Anda adalah berlibur di London, Inggris, ambillah brosur perjalanan dan guntinglah 3 tempat gambar atraksi yang ingin Anda lihat. Kalau impian Anda adalah liburan keluarga, tuliskanlah judul berani di atas halamannya yang berbunyi, “Saya akan menikmati liburan 3 minggu bersama keluarga di London, Inggris”, dan cantumkanlah tanggal Anda ingin berangkat.
Anda bisa membagi buku gambar impian Anda menjadi bagian-bagian gaya hidup.
Jangan tanggung-tanggung, tetapkanlah 101 sasaran. Prioritaskan impian Anda.

Di awal karirnya, Glenna Salsbury adalah seorang ibu tunggal dengan 3 putri yang masih kecil, dengan angsuran rumah, angsuran mobil, dan kebutuhan untuk menghidupkan kembali impian-impiannya. Berikut ini adalah kisahnya:

Suatu sore saya ikuti seminar tentang prinsip I x V = R (Imajinasi dicampur dengan Vividness atau kejelasan menjadi Realita).
Sang pembicara mengemukakan bahwa pikiran itu berpikir dalam bentuk gambar, bukan kata-kata. Dan sementara kita membayangkan dengan jelas di benak kita, apa yang kita hasratkan, itu akan menjadi Realita.

Konsep ini mengusik kreativitas saya. Saya tahu bahwa hanya Tuhan yang bisa memberi apa yang kita inginkan. Saya pun bertekad mengubah daftar hasrat saya menjadi gambar. Maka saya gunting majalah-majalah lama dan saya kumpulkan gambar-gambar yang menggambarkan “apa yang saya inginkan”. Lalu saya susun dalam album foto dan menanti dengan penuh harap.

Gambar-gambar saya itu spesifik. Mencakup
1.Wanita bergaun pengantin serta seorang pria tampan bertuxedo
2.Karangan bunga
3.Pulau di laut Karibia yang biru kemilau
4.Diploma perguruan tinggi untuk anak-anak perempuan saya
5.Wakil presiden wanita di sebuah perusahaan (saya bekerja di perusahaan dimana tidak ada pejabat wanitanya. Saya ingin menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai wakil presidennya)
6.Topi, mewakili hasrat saya untuk meraih gelar sarjana dari Fuller Theological Seminary sehingga saya bisa mempengaruhi sesama saya secara rohani.

Delapan minggu kemudian saya melaju di jalan tol di California. Sementara saya sedang mengagumi sebuah mobil merah putih yang indah di sebelah saya, pengemudinya memandang kepada saya dan tersenyum. Saya pun balas tersenyum. Tahu-tahu ia mengikuti saya. Saya pura-pura tidak menggubrisnya, tetapi ia terus mengikuti saya sampai 15 mil. Hampir-hampir saya ketakutan setengah mati. Saya terus melanjutkan perjalanan beberapa mil lagi, ia terus mengikuti. Saya parkir, ia pun parkir….
Dan ujung-ujungnya saya menikah dengannya.

Setelah kencan kami yang pertama, Jim mengirimkan selusin bunga Rose kepada saya. Kami berkencan kira-kira 2 tahun. Setiap hari senin ia kirimkan setangkai mawar merah dan surat cinta. Sebelum kami menikah, Jim mengatakan, “Saya sudah menemukan tempat yang sempurna untuk bulan madu kita – St. John’s island di Karibia. Saya tidak mengakui kebenaran tentang buku gambar saya itu hingga saya dan Jim pindah ke rumah kami yang baru, yang gambarnya juga ada di album saya.

Tidak lama setelahnya, saya menjadi wakil presiden sumber daya manusia di perusahaan dimana saya bekerja. Setelah meraih gelar sarjana, sayalah wanita pertama yang diterima sebagai calon doktor di Fullfer Seminary. Bukan saja puteri-puteri saya meraih gelar perguruan tinggi, melainkan juga menciptakan album foto mereka sendiri, dan telah melihat Tuhan berkarya dalam kehidupan mereka sendiri lewat prinsip ini.

Ini kedengarannya seperti dongeng, tetapi benar. Semenjak itu saya dengan Jim telah membuat banyak buku gambar. Telah saya temukan ternyata tidak ada impian yang mustahil – Anda benar-benar dapat meraih apa yang Anda inginkan di hati Anda.

Sumber: Chicken Soup for the Soul

Saat ini Glenna Salsbury menjadi salah seorang pembicara professional yang top dan mantan presiden National Speakers Association.
Semakin jelas dan semakin spesifik gambar-gambar Anda itu, semakin besarlah kemungkinan Anda tetap fokus disana dan menarik hasil-hasil yang Anda inginkan.

So, tunggu apa lagi?
Buat dream book Anda sekarang juga, dan buktikan sendiri



Fendi Heri Yanto

Build Assets!!! Or work til you drop

Friday, April 6, 2007

Menembus Keterbatasan

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak Korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu?

Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak Korek api saja!
Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang. Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri. Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur.

Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!" Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api.
Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika Anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung.

Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan Anda. Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok."
Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda. Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya.

Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari. Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu.

Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi.
Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University.
Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer.
Andrie Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia.
Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.
Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun.
Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

Nah, bila Anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya Anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api.
Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.

BREAK YOUR BORDER . . . . TOUCH THE SKY . . . . !

Sunday, April 1, 2007

Kehidupan Sang Elang

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia.Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan. Suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan Andalah sang penguasa atas diri Anda.

Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!

God Bless You !

Kasihilah Semua Orang Selagi Bisa

Suatu hari seorang guru meminta kepada para muridnya untuk membuat daftar semua nama murid di kelas itu pada dua lembar kertas, dan memberikan tempat kosong di setiap nama. Kemudian ia meminta mereka untuk memikirkan hal yang terbaik mengenai teman mereka dan menulisnya.

Tugas itu menyita sisa waktu pelajaran untuk diselesaikan, dan ketika para murid meninggalkan kelas, setiap orang menyerahkan hasilnya. Sabtu itu, sang guru menuliskan nama dari setiap murid di kertas yang terpisah, lalu membuat daftar apa yang telah dikatakan oleh murid yang lain mengenai murid itu.

Dan pada hari Senin, ia memberikan setiap murid daftarnya. Tidak lama kemudian, seluruh kelas mulai tersenyum. “Sungguh?” Ia mendengar suara bisik-bisik “Aku tidak tahu bahwa aku berarti untuk orang lain!” dan, “Aku tidak tahu kalau yang lain sangat menyukaiku.” Begitulah komentar yang didengar oleh sang guru.

Tidak ada orang yang menyinggung daftar itu di kelas lagi. Ia tidak pernah tahu apakah para murid membicarakannya di luar kelas atau kepada para orang tua mereka, tetapi tidak masalah. Latihan itu telah sampai tujuannya. Para murid sangat bahagia dengan komentar itu dan menyukai satu sama lainnya.

Beberapa tahun kemudian, salah seorang dari murid itu tewas terbunuh di Vietnam dan gurunya menghadiri pemakaman murid itu. Ia tak pernah melihat seorang tentara di dalam peti jenazah militer sebelumnya. Muridnya itu sangat tampan, sangat dewasa. Seluruh gereja dipenuhi oleh teman-temannya. Satu persatu yang mencintainya menghampiri peti jenazah itu. Sang guru adalah orang yang terakhir yang mengucapkan salam perpisahan.

Ketika ia berdiri di sana, salah seorang dari tentara yang bertugas sebagai pengangkut peti jenazah itu menghampirinya. “Apakah kamu guru matematikanya Mark?” tanyanya. Sang guru mengangguk “Iya.” Kemudian tentara itu melanjutkan “Mark banyak membicarakan dirimu.”

Setelah pemakaman, bekas teman sekelas Mark bersama-sama pergi ke tempat makan siang. Ayah dan Ibu Mark ada di sana, sangat jelas terlihat bahwa mereka tidak sabar untuk berbicara dengan guru Mark.
“Kami ingin memperlihatkan sesuatu kepadamu,” kata ayah Mark, sambil mengambil dompet dari sakunya. “Mereka menemukan benda ini pada Mark ketika ia tewas. Kami kira Anda mungkin akan mengenalinya.”

Sambil membuka dompet itu, ayah Mark dengan sangat hati-hati mengeluarkan 2 lembar kertas yang sudah diisolasi, dilipat berkali-kali. Sang guru langsung mengenalinya, bahwa kertas itu adalah kertas yang dibuat olehnya, yang berisikan daftar kebaikan Mark yang ditulis oleh teman-teman sekelasnya.
"Terima kasih karena telah melakukan hal itu", Ibu Mark berkata. “Seperti yang Anda lihat, Mark menyimpannya sebagai salah satu hartanya.”

Semua mantan teman sekelas Mark mulai berkumpul. Charlie tersenyum dengan malu-malu sambil berkata, “Aku juga masih menyimpan daftarku. Daftarku itu berada di bagian atas laci meja belajarku di rumah”. Istri Chuck berkata, “Chuck memintaku untuk meletakkannya di album pernikahan kami”.
“Aku juga memilikinya,” kata Marilyn. “Daftarku ada dalam buku harianku”. Kemudian Vicky, teman sekelas yang lain, mengambil buku sakunya, kemudian mengeluarkan dompetnya dan memperlihatkan daftarnya yang sudah kusam dan lecek kepada yang lain.
“Aku membawanya bersamaku setiap waktu,” ujar Vicky, lalu sambungnya. “Aku rasa kita semua menyimpan daftar kita masing-masing”. Pada saat itu, sang guru terduduk dan menangis. Ia menangis karena Mark dan seluruh temannya tidak akan mungkin melihat Mark kembali.

Note.
Begitu banyak orang yang datang dan pergi di kehidupan kita. Dan kita tidak mengetahui kapan hari itu akan tiba. Jadi katakanlah kepada orang yang Anda kasihi dan cintai, bahwa mereka sangat penting dan spesial dalam kehidupan anda. Katakanlah kepada mereka sebelum terlambat.